Indonesiamemiliki banyak kekayaan budaya dalam bentuk kain tradisional, salah satunya kain tenun dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Kain tenun dari tiap etnik di NTT memiliki cirikhas motif masing-masing yang merupakan manifestasi kehidupan sehari-hari, kebudayaan dan kepercayaan masyarakat setempat. Di mata pemerhati kain tenun NTT, asal kain
Beberapateknik dalam pembuatan kerajinan dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik konstruksi tempel atau sambung. Anyaman Indonesia juga sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk menarik. Produk kerajinan dari bambu di antaranya tempat jemuran, tikar, anyaman, gantungan kunci, peralatan dapur, jam dinding, dan berbagai
Kerajinantenun banyak terdapat di Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lampung, Flores, Sulawesi, dan Palembang. Motif yang dibuat pun berlainan di setiap daerah. Berbagai motif tenun dari Palembang, antara lain mawar Jepang, cantik manis, bintang berantai, nago besaung, dan bunga cino.
Jadibahan tenun sulam di Manggarai Timur berasal dari alam dan pewarna asli berasal dari daun atau akar kayu yang bersumber dari alam," kata Helena. Ndarung menjelaskan, ada berbagai motif di kain sulam orang Manggarai Timur, diantaranya, Jok (melambangkan rumah gendang atau rumah adat orang Manggarai Timur), Wela Runus (melambangkan bunga
TenunLombok Tawarkan Motif Elegan. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki kain dengan ciri dan motif yang khas. Kain-kain tradisional tersebut biasanya digunakan sebagai pakaian adat atau untuk moment-moment tertentu dan memiliki maknanya tersendiri. Dewi Andriani - Desember 2013 | 16:53 WIB.
Batikialah sebuah type kain tenun asli berasal dari Indonesia yang miliki corak unik dan motif yang beragam. Batik sudah lama berada di Indonesia bahkan sejak zaman kerajaan. Ada banyak tipe batik berasal dari Indonesia yang dari lebih dari satu daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda, Kalimantan, dan tempat penghasil batik lainnya.
Dalammembuat motif pun berbeda dari kain lainnya dimana motifnya akan ditentukan melalui mimpi yang didapat sang penenun. Kain tenun ikat ini biasanya memiliki motif berupa naga, tumbuhan, manusia hingga perpaduan dari ketiganya. 5. Kain Tenun Samarinda. Sarung merupakan kain yang umum digunakan di Indonesia terutama para laki-laki.
Bukugambar . Pensil. bolpoin. spidol. kuas. Penghapus. Rautan. cat. penggaris
Kerajinantopeng umumnya dibuat dari bahan kayu. Daerah penghasil kerajinan topeng di Nusantara, antara lain Yogyakarta, Cirebon, Bali, Surakarta, dan Bandung. Setiap daerah memiliki ciri khas topeng yang berbeda. 5. Kerajinan tenun. Tenun merupakan hasil kerajinan tradisional yang dibuat dengan teknik dan alat khusus.
Bahanyang dipakai untuk membuat kain tenun ditentukan oleh ketersediaan alam daerah setempat. Di Sumbawa (NTT) semua produk kain tenun dibuat dari benang kapas. Kain songket berbahan benang sutra dapat dijumpai di Aceh, Sumatra Barat, Palembang, dan Bali, sedangkan yang berbahan dasar benang katun dapat dijumpai di Flores. 4. Kriya anyaman
s3EN8. Jakarta - Indonesia dikenal akan keanekaragaman budaya, termasuk hasil kerajinan seperti tenun. Hampir setiap daerah memiliki ciri khas kain tenun yang beragam. Tak heran bila kain nusantara mendapat tempat yang istimewa di dunia wastra. Sebagai salah satu karya tekstil yang bernilai seni tinggi, kain tenun di Indonesia punya variasi desain dan motif yang menarik. Tidak hanya menarik dari segi motif dan tampilannya saja, tapi juga punya makna tersendiri. Kain tenun tak hanya berfungsi sebagai pakain untuk menutupi tubuh, tetapi ada fungsi lain sepeti sosial, estetika, dan aspek-aspek lain dalam kehidupan. Berikut jenis kain tenun asli Indonesia yang wajib Anda tahu seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 23 Februari 2021. Keren, Kain Tenun Karya UMKM Bali Dipinang Christian Dior Top 3 Berita Hari Ini 5 Tips Sederhana agar Kamar Tidur Terasa Ekstra Nyaman Modest Fashion Founders Fund 2021, Saatnya Lini Modest Fashion Lokal Naik Kelas 1. Tenun Troso dari Jepara Troso ialah sebuah nama desa yang di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Desa ini merupakan sentra berdasarkan pembuatan kain tenun ikat troso. Cara pembuatannya cukup rumit karena melalui banyak tahapan dan membutuhkan ketelatenan. Tenun Jepara memiliki motif spesial yang hingga sekarang masih dipertahankan, yaitu motif yang bernuansakan etnik, tradisional, klasik dan unik. Sejauh ini, produksi kain tenun troso menggunakan aneka macam motif misalnya misris, krisna, dan motif ukir. 2. Tenun Pandai Sikek dari Minangkabau Kain tenun di Minangkabau atau Sumatera Barat disebut pula tenun pandai sikek. Nama itu diambil dari sebuah desa di kaki Gunung Singgalang yang menjadi tempat puluhan rumah tenun. Orang Minang biasanya menggunakan kain tenun ini dalam berbagai acara penting, seperti perkawinan dan penyambutan tamu penting. Dalam songket Pandai Sikek terkandung nilai budaya seperti keindahan, ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Motif tenun Pandai Sikek terbilang sedikit, hanya terdapat dua jenis motif yaitu cukie dan sunggayang, tapi tetap dikenal karena Video Pilihan Berikut IniKain Tenun NTT Mencuri Perhatian di New York Fashion Week3. Tenun Ulos dari BatakBerbagai kain tenun ulos batak dengan motif yang beragam dan memiliki pesan tersendiri dok Duha Jussas Salma Dikutip dari ulos secara harfiah berarti selimut yang menghangatkan tubuh dan melindunginya dari terpaan udara dingin. Dahulu, nenek moyang suku Batak adalah manusia-manusia gunung yang harus melawan dinginnya cuaca yang menusuk tulang. Dari situlah sejarah ulos bermula. Berbeda dengan ulos yang sekarang disakralkan, dulu ulos hanya dijadikan selimut atau alas tidur oleh nenek moyang suku Batak. Tetapi, ulos yang mereka gunakan kualitasnya jauh lebih tinggi, lebih tebal, lebih lembut dan dengan motif yang sangat artistik. Ulos memiliki arti lebih penting ketika mulai dipakai oleh tetua-tetua adat dan para pemimpin kampung dalam pertemuan-pertemuan adat resmi. Ditambah lagi dengan kebiasaan para leluhur suku Batak yang selalu memilih ulos untuk dijadikan hadiah atau pemberian kepada orang-orang yang mereka sayangi. Dalam ritual mangulosi ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, antara lain bahwa seseorang hanya boleh mangulosi mereka yang menurut tutur atau silsilah keturunan berada di bawah, misalnya orang tua boleh mengulosi anaknya, tetapi anak tidak boleh mangulosi orang tuanya. Di samping, jenis ulos yang diberikan harus sesuai dengan ketentuan adat. Kain tenun ini bentuknya menyerupai selendang sepanjang sekitar 1,8 meter dan lebar 1 meter. Kedua ujungnya berjuntai-juntai dengan panjang sekitar 15 cm. Ulos biasanya ditenun oleh kaum perempuan dari benang kapas atau rami. 4. Tenun Songket dari Palembang Kain songket sudah dikenal di Palembang sejak zaman kerajaan Sriwijaya. Songket Palembang banyak dipengaruhi kebudayaan China dan India yang dibawa oleh para pedagang. Ciri spesial kain songket merupakan kain yang berwarna merah dengan benang emas yang hampir menutupi seluruh kain. Motif songket diwariskan secara turun temurun hingga polanya banyak mengalami perubahan. Umumnya terdapat dua sampai tiga kombinasi motif yang menghasilkan kumpulan gambar yang menciptakan kain semakin indah dan menarik. 5. Tenun Grinsing dari Bali Kain Gringsing merupakan satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibentuk menggunakan teknik dobel ikat. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali. Umumnya, warga Tenganan memiliki kain gringsing berusia ratusan tahun yang dipakai dalam upacara khusus. Di Bali, berbagai upacara, seperti upacara pangkas gigi, pernikahan, dan upacara keagamaan lain, dilakukan dengan berasas pada kekuatan kain gringsing. Sebagian besar motifnya merupakan motif bunga dan fauna. Tenun Grinsing pada umumnya digunakan untuk pakaian di acara-acara dan upacara Tenun Sasak dari Nusa Tenggara BaratSebagian besar suku sasak bekerja sebagai petani, sementara kaum perempuan lebih mahir menenun. YuniarMenenun merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun pada suku Sasak, Nusa Tenggara Barat NTB. Menenun biasanya dilakukan oleh kaum wanita. Tenun Sasak punya keunikan dibandingkan dengan kain tenun lain yaitu dari bahan yang dipakai seluruhnya alami dan tidak dicampurkan bahan kimia. Misalnya, benang yang digunakan berasa dari kapas. Tenun sasak mempunyai ragam hias yang memiliki arti simbolik yang merupakan manifestasi menurut kehidupan dan agama para warga. 7. Tenun Doyo dari Kalimantan Timur Jenis tenun dari Kalimantan Timut ini termasuk tenun ikat yang benangnya dibuat menurut bahan dasar serat daun khas yang terdapat pada wilayah tersebut. Tenun cantik yang kerap memiliki unsur rona merah, cokelat, dan hitam ini hanya dipakai dalam saat-saat tertentu oleh penduduk setempat. Umumnya, tenun doyo dipakai sebagai mas kawin untuk acara pernikahan. Motif tenunn mengambil corak dari bentuk hewan, tumbuhan, sampai cerita mitologi yang berkembang di tengah suku Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati GayaInfografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Satu lagi kain indah yang menjadi kebanggan Indonesia, yakni kain tenun. Ya, selain batik, kain tenun juga disebut-sebut sebagai kain tradisional nusantara yang bernilai tinggi dan sarat akan makna filosofis. Nah, ada beberapa daerah DiIndonesiaAja yang dikenal mampu menghasilkan kain tenun dengan kualitas terbaik, antara lain Sumatera Utara, Palembang, NTT, dan beberapa daerah lainnya. Sobat Pesona pasti sudah sering membeli dan melihat kain tenun, kan? Kalau menenun kain dengan tangan sendiri, sudah pernah belum? Kalau kamu tertarik mencobanya, datang ke lima desa penghasil tenun terbaik berikut ini, yuk! Selain bisa melihat proses pembuatannya, kamu juga bisa belajar menenun langsung dari para pengrajinnya, lho! 1 Desa Tenganan, Bali Inilah desa tradisional yang menjadi destinasi favorit para wisatawan domestik maupun mancanegara. Bukan tanpa alasan, desa ini sangat populer karena memiliki keunikan dan budaya yang luar biasa. Bagaimana tidak, bangunan penduduk di seluruh desa ini masih menggunakan gaya tradisional, lho! Tak ketinggalan, pesona lain yang ditawarkan desa ini adalah kain tenunnya. Kain tenun yang sangat terkenal dari Desa Tenganan ini biasa disebut kain gringsing. Keistimewaan dari kain gringsing buatan Desa Tenganan adalah penggunaan teknik dobel ikat dalam proses pembuatannya. Teknik pembuatan kain tersebut hanya dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan, lho! Proses pewarnaan kain ini sangat rumit dan dapat memakan waktu lebih dari 1 tahun dengan melalui 3 kali proses pewarnaan alami. Warna kain gringsing ini terdiri dari 3 warna saja, yakni kuning, merah, dan hitam. Nah, kalau kamu ingin belajar menenun, mulai dari proses pemintalan benang, pembuatan warna dari tumbuhan, dan pembuatan motif kain gringsing, maka kamu wajib berkunjung ke Desa Tenganan ya, Sobat Pesona. Lokasi desa wisata ini terletak sekitar 70 kilometer dari Bandara Ngurah Rai. Jika berkendara dengan mobil, Sobat Pesona butuh waktu kurang lebih 1 jam 45 menit perjalanan. Namun, jika Sobat Pesona mengawali perjalanan dari Ubud, jaraknya akan lebih dekat lho, yakni sekitar 55 kilometer. 2 Desa Sukarara, Lombok, Nusa Tenggara Barat Berlibur DiIndonesiaAja memang bukan melulu soal wisata alam lho, Sobat Pesona juga bisa datang ke desa wisata dan belajar sesuatu di sana. Contohnya, ketika Sobat Pesona berlibur ke Lombok. Selain menikmati pantainya yang indah, sempatkan juga untuk mampir ke Desa Sukarara yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah! Desa wisata ini lokasinya cukup dekat dengan destinasi populer lainnya, seperti Pantai Kuta, Tanjung Aan, Desa Sade, dan Desa Banyumulek. Saat masuk ke desa ini, Sobat Pesona akan langsung disambut oleh kesibukan warga setempat yang sedang menenun yang sebagian besar dikerjakan oleh kaum wanita. Selama di sini, Sobat Pesona dapat menyaksikan secara langsung, bahkan ikut serta membuat kain tenun khas Lombok yang sudah mendunia. Jika sudah puas mengamati dan belajar cara menenun, jangan lupa untuk membeli kain tenun indah dari mereka, ya! 3 Desa Sade, Lombok, Nusa Tenggara Barat Semua orang pasti setuju, bahwa kain tenun adalah barang yang wajib dibeli ketika berlibur ke Lombok kan? Pasalnya, kain tenun dari Lombok memang dikenal sangat unik dan cantik, sehingga banyak orang yang menjadikan kain ini sebagai buah tangan. Jika Sobat Pesona tengah kebingungan di mana mendapatkan kain tenun terbaik di Lombok, mampirlah ke Desa Sade. Desa Sade di Rembitan, merupakan desa tradisional tempat tinggal dari Suku Sasak yang terkenal sebagai penghasil kerajinan tangan dan kain tenun terbaik. Desa ini memproduksi dua jenis kain tenun, yakni kain tenun ikat yang dikerjakan oleh kaum laki-laki, dan tenun songket yang dikerjakan oleh kaum wanita. Nah, selama di sini, kamu bisa belajar menenun dari mereka atau bisa juga berfoto menggunakan baju adat dengan latar rumah-rumah tradisional milik warga. Ada juga koperasi khusus di daerah Sukapura jika kamu tertarik untuk membeli kain tenunnya ya, Sobat Pesona! 4 Desa Watublapi, Nusa Tenggara Timur Ada lagi kampung tradisional di Nusa Tenggara Timur yang dikenal sebagai penghasil kain tenun terbaik di Indonesia, namanya adalah Desa Watublapi. Terletak di Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, kain tenun yang dihasilkan oleh para perempuan di kampung ini masih dibuat secara manual dengan menggunakan peralatan tradisional. Pewarnaannya juga masih sangat alami, berasal dari tumbuhan yang ditemukan di sekitar, misalnya untuk warna biru menggunakan pohon nila, warna kuning menggunakan akar kunyit, dan masih banyak lagi. Jika Sobat Pesona berkesempatan untuk menginjakkan kaki di sini, maka sejauh mata memandang, Sobat Pesona akan dimanjakan dengan pemandangan deretan kain tenun warna-warni nan cantik yang dijemur di pekarangan rumah warga setempat. Satu lagi fakta menarik mengenai desa ini yang harus Sobat Pesona ketahui, warga di desa ini memiliki kebiasaan untuk membagi tugas. Kaum perempuan biasanya bertugas untuk menenun, sedangkan kaum laki-laki di desa ini bertugas untuk mengurus tanaman yang dibutuhkan untuk membuat tenun di kebun, termasuk memanen kapas untuk dijadikan benang. Menarik banget, ya! Lebih asyik lagi, kalau kamu ikut serta dalam proses pembuatan kain tenun di sini ya, Sobat Pesona! 5 Desa Adat Prailiu, Sumba, Nusa Tenggara Timur Kain tenun buatan Sumba memang sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Nah, salah satu penghasil kain indah ini adalah Desa Adat Prailiu yang terletak di Waingapu, Sumba Timur. Di sini, kamu bisa belajar proses menenun dan pewarnaan benang dengan bahan-bahan alami yang kebanyakan menggunakan benang merah, hitam, kuning, dan biru. Selain bisa melibatkan diri dalam proses menenun, wisatawan juga dapat menyelami kekayaan budaya lainnya di Prailiu. Salah satunya adalah rumah adat beratap tinggi yang terbuat dari jerami yang disebut Uma Hori atau Uma Mbatang. Tak hanya itu, Sobat Pesona juga bisa berkesempatan untuk melihat sebuah kuburan purbakala megah yang biasa disebut Reti oleh penduduk setempat, lho! Terbukti kan Sobat Pesona, ada banyak sekali destinasi DiIndonesiaAja yang layak untuk dikunjungi dan dieksplorasi. Beberapa di antaranya adalah desa-desa tradisional yang mampu menghasilkan kain tenun kebanggaan Indonesia. Yakin, Sobat Pesona tak tergoda untuk berlibur ke desa-desa tersebut? Jangan lupa ya, untuk memasukkan desa-desa tradisional di atas ke dalam daftar kunjunganmu saat liburan pasca pandemi nanti!
Ilustrasi motif tradisional khas daerah Indonesia. sumber foto secara umum dikenal sebagai kain motif tradisional khas daerah Indonesia yang merepresentasikan wilayah Jawa. Meskipun begitu, namun batik sebenarnya telah dinobatkan sebagai warisan budaya khas Indonesia oleh UNESCO lho! Jadi, batik sebenarnya bukan hanya representasi dari kebudayaan Jawa saja, namun juga melingkupi ciri khas bangsa yang kita tahu, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya. Oleh karena itu, bangsa ini tentu tidak hanya memiliki batik sebagai kain tradisionalnya, yang mana masih banyak pula kain tradisional lain yang dapat mencerminkan ragam karakteristik serta budaya khas dari daerah-daerah lainnya di Kain Motif Tradisional Khas Daerah IndonesiaMengutip dari buku The Amazing of Indonesia, Sugeng HR dan Juliagar 2013 54, terdapat beberapa kain motif tradisional khas daerah Indonesia yang dapat merepresentasikan keunikan karakternya masing-masing. Adapun beberapa diantaranya ialah sebagai berikutContoh motif tradisional khas daerah Indonesia pada kain batik nusantara. Sumber Muhammad Rezky Agustyananto/KumparanBatik merupakan kain Indonesia yang memiliki beragam motif dengan karakteristik dan keunikannya tersendiri sesuai dengan asal daerahnya masing-masing. Misalnya saja seperti batik bermotif mega mendung asal Cirebon yang cenderung memiliki warna yang cerah dan mencolok. Kemudian ada pula batik tujuh rupa khas Pekalongan yang motifnya didominasi oleh bentuk tumbuhan dan hewan. Disamping kedua contoh tadi, masih banyak lagi motif batik unik seperti parang rusak, priyangan, lasem dan lain kain songket. Sumber KumparanSongket merupakan kain tenun khas Indonesia yang berasa dari daerah Melayu seperti Palembang dan Minangkabau. Awalnya kain songket termasuk kain yang hanya bisa digunakan oleh para bangsawan saja karna proses pembuatannya sulit dan menghabiskan biaya yang mahal. Namun saat ini kain tersebut bisa digunakan oleh semua masyarakat khususnya dikenakan saat upacara pernikahan atau upacara adat. Songket umumnya memiliki motif yang menampilkan simbol-simbol alam, terutama tumbuhan. Adapun motif tradisional khas daerah Indonesia dari kain songket yang cukup populer ialah seperti kudo-kudo, pucuak ranggo patai, bungo malur, dan masih banyak kain lurik. Sumber KumparanKain lurik merupakan kain khas Yogyakarta yang memiliki bentuk motif yang khas, yakni garis-garis searah yang dipadukan dalam beberapa warna. Umumnya kain satu ini memiliki warna khas seperti merah bata, coklat tua, dan hitam. Kain lurik dibuat dengan cara ditenun dengan alat bernama gedog dimana prosesnya memanfaatkan serat sintetis, serat kayu, serat kapas ataupun serat sutera. Motif tradisional khas daerah Indonesia dalam kain lurik juga dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, misalnya motif kluwung, motif tujuh walu, motif lempatan, dan lain kain ulos khas Batak. Sumber Selfy Sandra Momongan/KumparanUlos merupakan kain khas dari suku Batak di Sumatera Barat. Motif kain ulos umumnya didominasi oleh warna merah, hitam, dan putih dengan hiasan benang emas atau perak. Awalnya kain ulos kerap digunakan pada acara-acara resmi ataupun pada saat upacara adat suku Batak. Disamping itu, ulos juga biasa diberikan kepada anak yang memasuki rumah baru, kepada ibu yang tengah mengandung atau melahirkan, juga digunakan saat acara pernikahan dan acara duka beberapa kain motif tradisional khas daerah Indonesia yang berasal dari berbagai kebudayaan dengan karakteristik dan keunikannya masing-masing. HAI