Menurut sebuah penelitian, posisi harga daging sapi di Indonesia menduduki peringkat ke-66 dari 107 negara di dunia. Dari data ini, sesungguhnya harga tersebut di Indonesia bisa dikatagorikan sebagai 'murah'. Penurunan populasi sapi di Australia sangat signifikan, yaitu 24,1%. Dari populasi sapi sekitar 27,8 juta ekor pada 2002, hanya Jakarta (ANTARA) - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies Andree Surianta mengatakan pemerintah dapat mengoptimalkan peranan Kemitraan Ekonomi Komprehensif RI-Australia (IA-CEPA) untuk solusi mengatasi tingginya harga daging sapi di dalam negeri. import yang berasal dari Australia. Setiap harinya ada sekitar 7 - 8 ekor sapi yang didistribusikan perusahaan tersebut ke para Agen daging sapi yang melakukan proses penyembelihan di RPH Mabar. Harga daging sapi yang mereka tawarkan kepada para agen adalah Rp. 37.500,- sampai Rp. 38.000,- per kilogram bobot hidup. Penetuanharga bobot Pada 2021 impor daging dari Australia tercatat sebesar 122.863 ton. Jumlah ini naik 16,3% dari 105.160 ton pada 2020. Adapun penyebaran wabah PMK di Australia dapat melumpuhkan industri peternakan negara tersebut. Industri ini diestimasi memiliki nilai sekitar US$80 miliar. (Baca: RI Impor 419 Ribu Ton Daging Sapi dari India sejak 2016) Jika keduanya ditambahkan bea cukai dan pajak pertambahan nilai, satu kilogram daging sapi Australia seharga Rp 101.000 dan daging sapi Brasil sekitar Rp 63.000. Harga daging sapi impor di pasaran saat ini berada di angka Rp 170.000 per kilogram. Peningkatan volume dan penurunan tarif tentu bisa berkontribusi pada turunnya harga daging sapi di Indonesia. Menurut Menteri Perdagangan M. Lutfi, harga daging sapi Australia saat ini sedang mengalami kenaikan. Harganya saat ini mencapai US$ 3,8 per kilogram, meningkat dari sebelumnya yang sebesar US$ 2,5 hingga 2,8 per kilogram. Baca Juga: Harga Daging Sapi Meningkat, Ekonom UNAIR Paparkan Tiga Penyebab Utamanya. Membangun Industri Peternakan Modern dan Canggih. Rossanto menuturkan bahwa apabila Australia dalam jangka panjang tidak bisa memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia, maka pemerintah perlu melakukan upaya yang masif. Misalnya dengan peningkatan Iklan. TEMPO Interaktif, Sumenep - Populasi sapi potong di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, setara dengan 60 persen jumlah sapi yang diimpor dari Australia yang mencapai 450 ribu ekor per tahun. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, jumlah sapi potong di daerah itu mencapai 240.576 ekor. Manuver itu dilakukan setelah harga daging sapi dan kerbau melonjak mengikuti harga beli dari Australia sejak triwulan keempat 2021. Berdasarkan catatan Gapuspindo, harga impor sapi bakalan jantan dari Australia pada November 2021 berada di angka US$3,65 per kilogram (CIF) atau setara dengan Rp56.574 per kilogram (landed kandang). Selang Pemerintah memproyeksi AS dan Brasil bisa meningkatkan pengiriman daging sapi pada 2022-2023 ke pasar yang besar seperti China. Tingginya harga daging sapi ini juga mempengaruhi pasar di Indonesia. Banyak pedagang yang mogok karena harga daging sapi Australia. Para pedagang ini meminta pemerintah agar mencari daging dari pemasok lain. p2CM6.